Judul : Kronologi Perang Dunia II
Penulis : D. Jordan
No. ISBN : 9786020275048
Penerbit : Flex Media Komputindo
Tanggal Terbit : Oktober 2015
Jumlah Halaman : 182
Berat : 500 gr
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi (L X P) : -
Kategori :Sejarah Dunia
Text Bahasa : Indonesia
Isi Resensi Buku
Buku ini menceritakan seorang Adolf Hitler selaku der führer (pemimpin) Jerman, telah melancarkan penyerangan terhadap Polandia sejak jauh hari. Namun demikian, Polandia di sisi lain telah mendapat jaminan dari Imperium Britania dan Prancis, yang akan membantunya jika diserang oleh Jerman. Sebelumnya, Jerman mengadakan pembicaraan rahasia dengan Uni Soviet di Moskow pada 23–24 Agustus 1939, yang dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian untuk tidak saling menyerang. Keduanya juga telah merencanakan untuk membagi Polandia menjadi dua wilayah, yaitu sepertiga wilayah Polandia bagian barat menjadi milik Jerman, sedangkan sisanya yang lain di bagian timur menjadi milik Uni Soviet. Tanggal 1 September 1939 pukul 00.40, Hitler mengeluarkan perintah untuk memulai penyerangan terhadap Polandia, yang kemudian dilancarkan tepat pukul 4.45. Imperium Britania lantas menyatakan perang terhadap Jerman tanggal 3 September 1939 pukul 11.00, yang kemudian diikuti oleh Prancis pada pukul 17.00
Perang Dunia II pun dimulai. Setelah menyerbu Norwegia dan Denmark bagian utara, Jerman membuka pertempuran di western front (bagian barat) dengan sasaran utamanya Prancis. Jerman memulai penyerbuan terhadap Belanda pada 10 Mei 1940 dengan mengerahkan pasukan terjun payung di Mordijk, Doordrecht, dan Rotterdam, serta mendaratkan tentaranya di sekitar Den Haag. Pada hari yang sama, tentara Jerman berhasil menembus Peel Line di selatan Sungai Maas. Tanggal 11 Mei 1940, Belanda dipukul mundur ke bagian barat melalui Tilburg sampai Breda. Siang harinya, tanggal 12 Mei 1940, tank-tank milik Jerman muncul di batas Kota Rotterdam. Hal inilah yang membuat Ratu Belanda Wilhelmina bersama pemerintah melarikan diri ke Imperium Britania pada 13 Mei 1940. Selanjutnya, panglima tertinggi tentara Belanda, Jenderal Henri Gerard Winkelman, menyerah kepada Jerman pada 14 Mei 1940. Tentara Belanda dilindas oleh tentara Jerman hanya dalam tempo tiga hari. Jerman menamakan penyerbuan ini hanya dengan Spaziergang (jalan santai–red) karena mereka menggilas Belanda secara sambil lalu dalam perjalanan menyerbu Prancis. Setelah menumpas perlawanan singkat tentara Belanda, tentara Jerman melanjutkan penyerangannya ke Belgia dan Prancis. Namun, invasi tentara Jerman ke Belanda berbuntut panjang di Hindia Belanda. Hal ini dikarenakan pemerintah Hindia Belanda langsung menyatakan perang terhadap Jerman. Jatuhnya Belanda memunculkan keresahan di kalangan pejabat tinggi di Hindia Belanda. Salah satu tindakan pertama yang diambil oleh pemerintah Hindia Belanda adalah melakukan tindakan balasan terhadap masyarakat Jerman yang tinggal di Hindia Belanda. Tentara Hindia Belanda juga langsung bergerak cepat menduduki kantor Konsulat Jerman yang berada di Batavia, termasuk gedung perkantoran milik orang Jerman. Selain itu, mereka juga menyita kapal-kapal Jerman yang berlabuh di Sabang, Batavia, Makassar, dan beberapa pelabuhan lain.
Tentara dan warga sipil berusaha menyelamatkan diri, tetapi tidak mudah bagi mereka untuk meloloskan diri di wilayah yang sepenuhnya telah dikuasai oleh militer Hindia Belanda. Aparat di seluruh wilayah Hindia Belanda menangkap dan menahan masyarakat Jerman dengan kata sandi “Berlin”. Beberapa di antaranya memang merupakakan pengikut Nazi, tetapi mayoritas hanyalah warga sipil yang tidak mengerti politik. Mereka menahan seluruh warga Jerman, baik laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang berada di Hindia Belanda. Total jumlah mereka adalah 2.436 orang. Mereka adalah para pemilik perkebunan, insinyur, dokter, ilmuwan, diplomat, pedagang, pelaut, pendeta, dan seniman. Salah satu di antaranya adalah pelukis ternama, Walter Spieß (baca: spies), yang tinggal di Bali. Mereka dibawa ke Sumatra dengan status interniran: laki-laki dipisahkan dari perempuan dan anak-anak. Ketika tentara Jepang mendarat di Kalimantan, mereka lantas dievakuasi ke India, yang saat itu sedang berada di bawah penjajahan Imperium Britania.
Pada 17 Januari 1942, dua kapal yang memuat interniran Jerman berangkat dari Sibolga. Selanjutnya, disusul kapal uap Van Imhoff yang berbobot 3.000 ton milik Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) pada 19 Januari 1942, dengan 48 awak kapal di bawah Kapten Bongvani dan membawa 477 warga Jerman interniran. Mereka dikawal oleh 62 orang serdadu Belanda. Keesokan harinya, kapal tersebut diserang oleh satu pesawat pengintai Jepang milik Kaigun di laut lepas yang melepaskan tiga buah bom. Dua bom pertama jatuh di laut, sedangkan bom ketiga jatuh tepat mengenai kapal. Perwira pertama mengatakan kepada para tahanan Jerman bahwa kapal tidak berada dalam bahaya.
Kelebihan
Melalui
karakter tokoh Adolf Hilter yang kuat
dan berkuasa, kita mendapat makna tersendiri untuk bersikap kuat dihadapan
prajurit untuk menyerang wilayah
Polandia.
Kekurangan
Perang dunia ke 2 itu
banyak dampak nya di indonesia terutama yaitu bidang politik, sosial, dan
ekonomi. Karena perang dunia 2 itu bisa dirasakan oleh indonesia ketika jepang
memulai penjajahan di indonesia sejak tanggal 8 maret 1942.
Komentar
Posting Komentar